Sabtu, 21 Desember 2013

Jangan Biarkan Sayyidatina Fatimah az-Zahra Murka melihat para Syarifah di dzolimi

Orang yang paling Rasulullah SAW cintai adalah Sayyidatina Fatimah az-Zahra, putrinya sendiri. Beliau pernah berkata, "Fatimah adalah bagian dari diriku. Aku akan marah kepada siapa pun yang membuatnya marah."
Setiap kali Sayyidatina Fatimah datang, Rasulullah SAW selalu berdiri utuk menyambut dan menghormatinya. Tidak ada seorang pun yang melebihinya dalam hal kejujuran selain Rasulullah SAW sendiri. Cara Sayyidatina Fatimah berjalan mengingatkan orang-orang kepada Rasulullah SAW. Karena itu, ia dijuluki "ibu dari ayahnya sendiri". Rasulullah SAW pernah berkata kepada putrinya itu, "Allah SWT pun murka jika engkau murka, dan ridha jika engkau ridha."
Dalil Dilarangnya kita menyakiti Para Syarifah sbg Penerus Keturunan Suci Rasulullah SAW, kita dituntut utk selalu menghargai, menghormati mereka, dan menuntun mereka jika mereka tdk menempuh jalan para Datuk2nya, sebagaimana dalam hadist yang diriwayatkan oleh Thabrani, Al-Hakim dan Rafi'i:

"…maka mereka itu keturunanku diciptakan (oleh Allah) dari darah dagingku dan dikaruniai pengertian serta pengetahuannku. Celakalah (neraka wail) bagi orang dari ummatku yang mendustakan keutamaan mereka dan memutuskan hubunganku dari mereka. Kepada mereka itu Allah tidak akan menurunkan syafa'atku."
 
Dalam riwayat lain dari Salman al-Farisi:
“Sesungguhnya Rasulullah telah melarang kami untuk memimpin (mengimami) kamu atau menikahi wanita-wanita kamu.”

Dalam kitab Makarim al-Akhlaq terdapat hadits yang berbunyi:
“Sesungguhnya aku hanya seorang manusia biasa yang kawin dengan kalian dan mengawinkan anak-anakku kepada kalian,
kecuali perkawinan anakku Sayyidatina Fathimah. Sesungguhnya perkawinan Sayyidatina Fathimah adalah perintah yang diturunkan dari langit (telah ditentukan oleh Allah swt). Kemudian Rasulullah SAW memandang kepada anak-anak Sayyidina Ali KRW dan anak-anak Sayyidina Ja’far, dan beliau berkata : Anak-anak perempuan kami hanya menikah dengan anak-anak laki kami, dan anak-anak laki kami hanya menikah dengan anak-anak perempuan kami”.
Menurut hadits di atas dapat kita ketahui bahwa: Anak-anak perempuan kami (syarifah)menikah dengan anak-anak laki kami (sayyid/syarif), begitu pula sebaliknya anak-anak laki kami (sayyid/syarif) menikah dengan anak-anak perempuan kami (syarifah). Berdasarkan hadits ini jelaslah bahwa pelaksanaan kafa’ah yang dilakukan oleh para keluarga Alawiyin didasari oleh perbuatan rasul, yang dicontohkannya dalam menikahkan anak puterinya Sayyidatina Fathimah dengan Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Hal itu pula yang mendasari para keluarga Alawiyin menjaga anak puterinya untuk tetap menikah dengan laki-laki yang sekufu sampai saat ini.
pokok-pokok pengertian yang melandasi kewajiban mencintai dan menghormati Ahlul-Bait Rasulullah
s.a.w. dan keturunannya. :

*) Rasulullah s.a.w. dan ahlu baitnya berhak memperoleh ketaatan dan penghormatan dari ummatnya.
*) Rasulullah s.a.w. adalah pangkal kemuliaan dan kesucian ahlubaitnya.
*) Beliau adalah wali bagi semua ahlubait dan keturunannya.
Beliau s.a.w. adalah ayah (sesepuh) mereka.
Ummat Islam wajib mendahulukan mereka.
Ummat Islam harus mau menimba ilmu dari mereka.
Apa yang membuat mereka tidak senang, membuat Rasulullah tidak senang.
Apa yang melegakan mereka, melegakan Rasulullah s.a.w.
*) Hubungan nasab mereka dengan beliau s.a.w. tidak terputus pada hari kiamat.
*) Hubungan mereka dengan Rasulullah s.a.w. sebagai wasilah tidak terputus pada hari kiamat.
*) Hubungan kekerabatan dan kefamilian (mushaharah) antara mereka dengan Rasulullah s.a.w. tidak terputus pada hari kiamat.
*) Iman belum benar-benar masuk ke dalam hati seseorang hamba Allah sebelum ia mencintai ahlubait demi kerana Allah dan kerana kekerabatan mereka dengan Rasulullah s.a.w.
*) Barang siapa yang menghormati dan berbuat baik terhadap mereka, pada hari kiamat kelak ia akan memperoleh balasan baik dari Rasulullah s.a.w.
*) Setiap orang beriman wajib mencintai mereka atas dasar kecintaannya kepada Rasulullah s.a.w.
*) Orang terbaik di kalangan umat Islam ialah yang paling besar kecintaan dan penghormatannya kepada ahlubait Rasulullah s.a.w.
*) Seseorang di kalangan umat Islam tidak akan memperoleh kebajikan di dunia dan akhirat, kecuali jika ia mencintai mereka demi kecintaannya kepada Allah dan Rasul-Nya.
*) Seyogyanya orang lebih menyukai hubungan persaudaraan dengan mereka daripada hubungan persaudaraannya dengan kaum kerabatnya sendiri.
*) Setiap Muslim wajib menyadari bahwa ahlubait Rasulullah s.a.w. mempunyai hak yang amat besar atas dirinya.
*) Setiap Muslim wajib menghormati dan menjaga keselamatan mereka.
*) Barangsiapa mengganggu mereka berarti mengganggu Rasulullah s.a.w. dan orang yang mengganggu beliau s.a.w. berarti mengganggu Allah s.w.t.
*) Seorang Mukmin belum benar-benar beriman selagi ia belum mencintai Rasulullah s.a.w., dan ia belum mencintai Rasulullah s.a.w. selama belum mencintai ahlubait beliau.
*) Mereka senantiasa bersama-sama Al-Quran hingga saat mereka masuk syurga.
*) Orang yang memperoleh hidayat Ilahi ialah yang berpegang teguh pada Al-Quran dan ahlubait Rasulullah s.a.w.
*) Orang yang tidak berpegang pada Al-Quran dan ahlubait Rasulullah s.a.w. adalah sesat.
*) Rasulullah s.a.w. telah mengingatkan kita akan kewajiban kita terhadap Allah s.w.t. mengenai keharusan kita mencintai ahlubait beliau s.a.w. dan mengenai keharusan kita menghormati mereka. Rasulullah s.a.w. mengaitkan kehormatan mereka dengan kehormatan beliau sendiri dan kehormatan agama Islam.
*) Barangsiapa yang mengindahkan kehormatan Rasulullah s.a.w. dan ahlubaitnya, Allah s.w.t. akan memelihara keselamatan agama dan keduniaannya.
*) Barangsiapa yang tidak mengindahkan kehormatan Rasulullah s.a.w. dan kehormatan ahlubait beliau, Allah s.w.t. tidak akan memelihara keselamatan agama dan keduniaannya.
*) Rasulullah s.a.w. telah mewasiatkan kepada kita supaya kita menyampaikan segala hal yang baik kepada ahlubait beliau.
*) Rasulullah s.a.w. pada hari kiamat akan menggugat setiap orang yang mengurangi hak ahlubait beliau, dan barangsiapa yang pada hari kiamat akan digugat oleh beliau s.a.w., ia akan masuk neraka.
*) Ahlubait Rasulullah s.a.w. adalah hablullah (tali Allah) yang kita diperintah supaya teguh berpegang padanya, sebagaimana firman Allah: "Hendaklah kalian semuanya berpegang teguh pada tali Allah". (S. Aali 'Imran: 103)
*) Kita harus mengerti bahawa ahlubait Rasulullah s.a.w.adalah orang-orang yang menjadi sasaran iri hati karena mereka memperoleh limpahan karunia Allah s.w.t.
*) Seorang hamba Allah belum benar-benar beriman selagi kecintaannya kepada ahlubait Rasulullah s.a.w. belum melebihi kecintaannya kepada dirinya sendiri dan keluarganya.
*) Persahabatan setia dengan ahlubait adalah hidayat yang dinyatakan Allah dalam firman-Nya: "Aku adalah Maha Pengampun bagi siapa yang bertaubat, beriman dan berbuat kebajikan". (S. Taha: 82)
*) Allah s.w.t. sangat murka terhadap orang yang mengganggu ahlubait Rasulullah s.a.w.
*) Barangsiapa mencintai dan menghormati mereka, Allah akan memanjangkan usianya dan melestaikan karunia nikmat yang dilimpahkan kepadanya.
*) Barangsiapa yang membenci dan menghina mereka, Allah akan memendekkan usianya dan akan mencabut nikmat yang diberikan kepadanya, dan pada hari kiamat ia akan dibangkitkan dalam keadaan bermuka hitam.
*) Manusia akan selalu mengikuti mereka dalam kebajikan maupun dalam keburukan. Dengan kebaikan mereka manusia akan menjadi baik, dan dengan kerosakan mereka manusia akan menjadi rosak.

http://ahlulbaitrasulullah.blogspot.com/2013/06/jangan-biarkan-sy-fatimah-az-zahra.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar