Rabu, 30 Oktober 2013

Habib Umar Abdul Aziz bin Abdurrahman Syahab

Pimpinan Pondok Pesantren Rubath al Muhibbien
Dari kana Habib Umar Abdul Aziz bin Abdurrahman Syahab dan Abuya Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani.

Tenang, hangat dalam bergaul, dan humoris itulah kesan habib kelahiran 1961 ini.

Habib Umar Abdul Aziz adalah putra Habib Abdurrahman bin Muhammad Shahab, seorang yang dikenal menyukai dan mencintai ulama , buah pernikahannya dengan syarifah Sidah binti Ahmad bin Abdurrahman Shahab. Masa kecil dihabiskan di kota palembang.

Pada tahun 1967, ia belajar di madrasah Baitul Ulum, asuhan K.H. Kemas Umar, yang tidak lain murid kakeknya. Kemudian pada tahun 1973 ia melanjutkan studinya kepondok pesantren Ar-Riyadh, yang diasuh Habib Ahmad bin Abdullah Al-Habsyi dan Habib Muhammad bin Hussein bin Shahab keduanya murid Habib Syekh bin Muhammad Al-Habsyi, saudara Habib Ali Shahibul Maulid. Di pesantren Ar-Riyadh itu Habib Umar adalah angkatan pertama.

Setelah menimba ilmu lima tahun lamanya, pada tahun 1976 ia meneruskan belajar ke Makkah bersama Habib Hamid Nagib bin Syaikh Abibakar bin Salim dan K.H. Usman bin Salman Lubis hingga tahun 1983. Bersama kedua kawannya, ia belajar di rubath yang di asuh Abuya Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani.

Setelah Lulus, ia mendapat izin untuk pulang ke tanah air dan mengabdikan diri di pesantren Ar-riyadh, ia mengabdi hingga tahun 2000.
Tahun 2000. Habib Umar mencoba merintis pendirian rubath yang dinamakannya Al-Muhibbien. Hingga kini jumlah santri yang di asuhnya mencapai 170 santri putra dan putri.

Santri Putri diasuh oleh Istri Habib Umar dengan pondok tersendiri yang bernama Rubath Darul Fuluh. Adalah Hababah Nur, Istri Habib Umar bin hafidz,  yang memberi nama Rubath khusus perempuan ini. Istri Habib Umar bin Shahab ini lulusan Daruz Zahra, Tarim, yang di asuh Hababah Nur.

Tentang Penamaan Rubath Al-Muhibbien, Habib Umar menyatakan, penamaan itu untuk menanamkan doktrin mencintai Allah dan Rasulullah SAW serta mencintai hal-hal yang dicintai Allah dan Rasul-Nya. Rubath yang di asuhnya ini memadukan materi yang diajarkan di Darul Musthafa dan Rubath Al-Maliki. Ia meyakini, kedua lembaga itulah yang menjadikan Khidmah dalam mentransfer keilmuan berdampak kemajuan bagi umat islam Indonesia. karena sumbernya yang terjaga oleh pelestari silsilah ilmu dari Rasulullah SAW.

Selain berkiprah di dunia pendidikan Habib Umar Abdul Aziz juga menyempatkan diri untuk berdakwah di tengah-tengah masyarakat. Ia berdakwah ke berbagai pelosok Pulau Sumatera. Palembang, Bangka, Jambi, dan Lampung, adalah daerah yang paling sering di datanginya untuk berdakwah. Bahkan beberapa tahun belakangan ia sering ke Malaysia dan Singapore atas undangan para ulama setempat, seperti majelis Syed Ibrahim Bin Yahya di Pahang dan Kelantan.

Khidmatnya untuk berdakwah juga ditularkannya kepada para santri. Santri-santrinya itu dilatih untuk berdakwah ke beberapa daerah di Sumatera selatan.

Selain itu, Habib Umar juga mengasuh beberapa pengajian Majelis Taklim Al-Aqidah An-Nafi’ah di kampung hilir, dengan materi pembacaan kitab Al-Aqidah An-Nafiah, karya Habib Ali Bin Abibakar As-sakran. Kemudian Majelis Ta’lim Ahli Tarim dengan kitab ‘Umdatul Ahkam, Karya Syaikh Al-Hafizh Taqiyyudin Al-maqdisi, dengan syarahan Allamah Sayyid  Alwi bin Abbas Al-Maliki.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar