Rabu, 30 Oktober 2013

Habib Kadhim Bin Ja'far al-Saqqaf

Al-Habib Kadhim Ja'far Muhammad al-Saqqaf lahir di Tarim Hadramaut pada tahun 1960. Dia mengajarkan disiplin Islam Alquran dan lainnya oleh guru terkemuka di sekolah terkenal Melek Alquran dan Memorisasi, Abu Murayyim, dan sekolah bergengsi pembelajaran klasik, Ribat Tarim. Setelah lulus dari dua lembaga tersebut, ia melanjutkan studinya di tangan beberapa ulama yang paling berkualitas dan guru Tarim.
Dia kemudian bepergian dalam mencari ilmu ke kota Yaman utara Bayda, mendaftar di Ribat terkenal Bayda di mana ia diberkati untuk belajar dengan beberapa ulama besar akhir-akhir ini seperti Al-Habib Muhammad b. Abd-Allah al-Haddar, al-Habib Ibrahim b. Aqil b. Yahya dan al-Habib Zain b. Sumait.
Dia kemudian kembali ke Tarim yang ia melanjutkan studi serta memulai pada tugas terus-menerus dakwah. Dia diangkat kepala sekolah dan guru kepala Ribat dari Shihr, menempati pos itu untuk enam tahun ke depan, setelah mentransfer ke Ribat dari Mukalla sekali lagi sebagai pokok dan kepala sekolah selama dua tahun.
Seorang sarjana yang sangat dihormati, Habib Kadhim dianggap ahli dalam ilmu Islam banyak termasuk yurisprudensi, biografi kenabian, keyakinan, prinsip-prinsip hukum dan khususnya, hadits (perkataan Nabi) dan ilmu nya.
Mengadopsi pendekatan pidato yang unik, Habib Kadhim mengkhususkan diri dalam mendidik massa mengenai tanggung jawab mereka terhadap Pencipta mereka serta satu sama lain. Dia telah melakukan tur banyak negara selama beberapa tahun terakhir termasuk Arab Saudi, Oman, UEA, Indonesia, Malaysia, Singapura, Inggris, Afrika Selatan, Swedia dan Denmark. Selain itu, ia juga menjadi tamu ke Radical Middle Way inisiatif di Inggris.
Dia saat ini mengajar di lembaga bergengsi Islam Dar al-Mustafa di Tarim serta duduk di Dewan Putusan Hukum di pendirian sama. Dia juga sangat aktif di semua bagian Hadramaut, teratur mengajar dan berpartisipasi dalam konferensi.

[1] Habib adalah gelar akademis yang diberikan kepada seorang Imam / Syaikh dalam Lembah Hadramaut, Yaman. Sarjana tersebut dapat menelusuri kembali silsilah kepada Nabi Muhammad (saw) melalui cucunya, Hussein.

[2] Dipilih menjadi 2010 Ibukota Kebudayaan Islam oleh ISESCO (Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya Organisasi Islam)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar