Senin, 21 Oktober 2013

AL WALI SYEIKH SEMAN MULIA AL BANJARI ( PAMAN ABAH GURU SEKUMPUL )

Syaikh Seman Mulya adalah pamannya yang secara intensif mendidiknya baik ketika berada di sekolah maupun di luar sekolah. Dan ketika mendidik Guru Sekumpul, Guru Seman hampir tidak pernah mengajarkan langsung bidang-bidang keilmuan itu kepadanya kecuali di sekolahan. Tetapi, Guru Seman langsung mengajak dan mengantarkan dia mendatangi tokoh-tokoh yang terkenal dengan sepesialisasinya masing-masing baik di daerah Kal-Sel (Kalimantan) maupun di Jawa untuk belajar. Seperti misalnya ketika ingin mendalami Hadits dan Tafsir, guru Seman mengajak (mengantarkan) Guru Sekumpul kepada al-Alim al-Allamah Syaikh Anang Sya’rani yang terkenal sebagai muhaddits dan ahli tafsir. Menurut Guru Ijai sendiri, di kemudian hari ternyata Guru Tuha Seman Mulya adalah pakar di semua bidang keilmuan Islam itu. Tapi karena kerendahan hati dan tawadhu tidak menampakkannya ke depan khalayak.

Pada saat Guru Seman Mulya mendekati skaratulmaut Guru Seman sempat berwasiat kapada Abah Guru Sekumpul “kata Guru Seman kepada abah Guru Sekumpul “ kalau aku meninggal dunia tanam disekumpul”Guru seman nangis setengah mati terisak2 setelah mengatakan itu kerna beliau teringat pada waktu dulu bersama sama berjabat tangan bertiga dan berjanji bersaudara dunia akhirat ketiganya itu adalah Alalamah alArifbillah Guru Zaini Abdul Ghani dan alarifbillaha guru Seman Muliya serta al Arifbillah alFadil assyekh Muhammad syarwani Abdan berjanji bersaudara dunia akhirat.. 
pada waktu itu AlArifbillah syech syarwani abdan berkata “saya sendirian dimakamkan dibangil,”dan kalian berdua berdampingan makamnya di sekumpul”rupa rupanya Guru Semman mulia teringat akan hal itu beliau mencucurkan air mata yang tak tertahankan lagi pada waktu sesudah menuturkan minta tanamkan disekumpul.
dan bahagialah warga sekumpul dan sekitarnya ada wali yullah di tanam disekumpul sebagai memberi safaat kepada semua orang yang cinta kepada nya dan jelaslah musuh musuh Allah adalah orang orang yang memusuhi waliyulah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar